Tema : Kesehatan
Zebra Berbelang Merah?
Pernahkah Anda melihat zebra
berbelang merah? Dimana? Jangan anggap bahwa zebra berbelang merah ini sama
seperti hewan kuda berbelang yang sering kita lihat di kebun binatang.Yang
dimaksud zebra berbelang merah disini merupakan perumpaan untuk menyebut
garis-garis merah yang timbul setelah punggung kita dikerok, atau sering
disebut dengan ‘kerokan’.

Cara kerokanini tidak hanya populer
di Indonesia, tetapi juga banyak disukai oleh orang-orang di negara-negara asia
lainnya, seperti di Vietnam menyebut kerokan sebagai cao giodi, sedangkan di Kamboja menyebutnya goh kyol, bahkan di China yang terkenal dengan akupunkturnya
menyebut kerokan dengan gua sua.
Hanya bedanya orang China memakai batu giok sebagai alat pengerok, bukan
kepingan uang logam seperti yang umumnya dipakai di Indonesia.
Kerokan pun dinilai ampuh untuk
mengusir angin yang masuk ke dalam tubuh. Angin yang masuk ke badan biasanya
akan membuat badan terasa pegal dan nyeri, dan akan terjadi bersin. Oleh karena
khasiatnya yang cukup manjur, metode pengobatan ini sangat terkenal hingga
keluar wilayah Jawa bahkan keluar negeri. Kerokan ini pun dipercaya sebagai
bukti nyata dalam perwujutan ilmu Einstein (E=MC2) yang menerangkan bahwa
energi muncul karena pergesekan dua benda. Jika permukaan tubuh kita
digosok-gosokan dengan tangan atau benda tumpul dengan cepat, maka suhu panas
dalam tubuh akan meningkat. Karena meningkatnya panas dalam tubuh, maka akan
terjadilah perlebaran pembuluh darah sehingga oksigenasi menjadi lebih baik
karena peredaran darah kembali lancar dan rasa sakit ditubuhpun mereda.
Penjelasan
ilmiah pada saat ini hanya mampu menelisik beberapa hal saja. Kerokan bekerja
dengan cara memperlebar pembuluh darah kulit. Biasanya, digunakan di punggung,
dan memecahkan pembuluh darah kapiler di permukaan kulit sehingga pembuluh
darah di sekelilingnya akan melebar. Seiring dengan melebarnya pembuluh darah,
akan terjadi migrasi sel darah putih yang berfungsi untuk kekebalan tubuh dan
akan menyerang antigen-antigen asing di sepanjang daerah migrasinya. Pecahnya
pembuhuh darah akan memengaruhi jumlah beberapa senyawa kimia seperti beta
endorfin. Beta endorfin akan membuat tubuh terasa nyaman dan berefek candu,
sehingga mengakibatkan ketagihan. Selain itu, kerokan juga akan menaikkan suhu
tubuh sekitar 0,5 – 2,0 derajat Celsius, sehingga tubuh terasa hangat kembali.

Walaupun
kerokan termasuk ampuh dalam mengusir gejala masuk angin, namun terdapat bahaya
yang tidak kita sadari yang bisa membuat badan menjadi lebih sakit. Bahaya ini
memang tidak langsung berdampak pada tubuh kita melainkan akan kita rasakan
dikemudian hari. Bahaya yang bisa diakibatkan oleh pengobatan kerokan adalah
sebagai berikut :
1. Mengakibatkan Kontraksi
Dini
Seperti
yang kita tahu bahwa saat dikerok atau dikerik, maka akan terjadi inflamasi.
Nah yang menjadi masalah adalah reaksi penolakan terhadap inflamasi tubuh. Saat
terjadi inflamasi, maka mediator anti inflamasi akan mengeluarkan suatu zat
yang disebut “cytokines” yaitu sel
yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Zat ini akan memicu pelepasan prostaglandin yang bisa menyebabkan
kontraksi pada rahim. Oleh sebab itu, bagi ibu-ibu yang sedang hamil sangat
dilarang penyembuhan dengan cara dikerok karena bisa mengakibatkan timbulnya
kontraksi dini akibat munculnya zat Prostaglandin.
2. Masuknya Bakteri
dan Virus
Saat
kita mengerok tubuh kita, pori-pori kulit akan terbuka lebar karena efek
gesekan kulit dengan benda tumpul maupun karena panas tubuh yang meningkat.
Saat pori-pori kita membesar, maka akan memudahkan angin masuk kembali ketubuh
dengan membawa bakteri dan virus dari udara kedalam tubuh. Memang efeknya tidak
akan langsung terasa oleh tubuh, tapi akan muncul efek dikemudian hari.
Sebagian besar orang akan merasa ketagihan saat dikerok dan pasti akan
melakukannya lagi saat dia terserang masuk angin. Nah, semakin sering kita
dikerok, semakin sering pula pori-pori kita melebar, dan akan semakin banyak
juga virus dan bakteri yang masuk kedalam tubuh kita.
3. Potensial terhadap
Stroke
Ahli
penyakit jantung dari RS Harapan Kita, Prof.DR.Dr. Budhi Setianto, SpJP
mengatakan bahwa kebiasaan kerokan di sekitar leher dapat mengakibatkan
strokebila ada saraf yang rusak. Saat kerokan, pembuluh darah akan melebar.
Jika dilakukan terlalu sering dan di bagian yang sama, dikhawatirkan pembuluh
darah kecil dan halus akan semakin melebar lalu pecah.
Oleh
karena itu, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menangkal efek samping
kerokan tersebut. Pertama, jangan mengunakan kerokan dalam frekuensi yang
terlalu sering, agar pembuluh darah yang pecah dapat beregenerasi kembali.Kedua,
gunakan minyak atau salep yang hanyat seperti minyak kayu putih, atau dapat
menggunakan campuran minyak kelapa dan irisan bawang merah, dan lainnya yang
dapat memberikan efek terapi pada tubuh sehingga walaupun pori-pori kulit
terbuka tetapi tubuh tetap terasa hangat. Ketiga, tidak dianjurkan mandi.
Sebaiknya sehabis kerokan sebaiknya tidak mandi karena pada saat ini pori-pori
kulit dalam kondisi terbuka dan luka. Akan tetapi, jika ingin membersihkan
badan sebaiknya dibasuh dengan lap basah menggunakan air hangat dan jangan
terlalu basah. Dan yang perlu dilakukan adalah istirahat serta jaga suhu tubuh
agar tetap hangat dengan menggunakan baju hangat atau selimut, lebih baik lagi
jika langsung minum air hangat.
Anda
boleh memilih, ingin melakukan pengobatan kerokan atau dengan pengobatan lain.
Kerokan memang terbilang sangat murah, bahkan tidak mengeluarkan biaya
sedikitpun. Akan tetapi, kita juga perlu mempertimbangkan resiko terburuk untuk
kesehatan kita. Jangan sampai karena biayanya murah, Anda jadi ketagihan dan
tidak memikirkan efek sampingnya.Sekali lagi penting untuk diingat bahwa setiap
mengobatan modern maupun tradisional memiliki kelebihan dan kekurangan
tersendiri. Metode pengobatan dikatakan berbahaya atau tidak, tergantung dari
kita sebagai penggunannya.
Kerangka :
1.
Pengertian kerokan.
2.
Istilah kerokan di
beberapa negara.
3.
Manfaat kerokan.
4.
Penjelasan ilmiah
kerokan.
5.
Sebab timbulnya warna
merah saat di kerok.
6.
Bahaya kerokan.
7.
Cara menangkal efek samping
kerokan.
8.
Sikap terhadap metode
pengobatan kerokan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar