Halaman

Minggu, 09 Februari 2014

Esai Bahasa Indonesia


Tema               : Kesehatan


Zebra Berbelang Merah?

            Pernahkah Anda melihat zebra berbelang merah? Dimana? Jangan anggap bahwa zebra berbelang merah ini sama seperti hewan kuda berbelang yang sering kita lihat di kebun binatang.Yang dimaksud zebra berbelang merah disini merupakan perumpaan untuk menyebut garis-garis merah yang timbul setelah punggung kita dikerok, atau sering disebut dengan ‘kerokan’.
Manfaat dan Efek Samping Kerokan            Bagi masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing dengan kata “kerokan” yang biasanya dilakukan saat sedang masuk angin. Kerokan sendiri sudah dikenal di Indonesia sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Pengobatan tradisional Jawa ini menggunakan semacam benda tumpul seperti koin, batu giok, gundu, potongan jahe, potongan bawang, atau benda tumpul lainnya yang digunakan untuk menggosok bagian punggung. Selain benda tumpul tadi, pengobatan kerokan ini juga menggunakan cairan licin seperti minyak telon, minyak olive, minyak kelapa, atau lotion. Cairan licin ini digunakan agar tidak terjadi iritasi atau lecet pada kulit yang dikerok.
            Cara kerokanini tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga banyak disukai oleh orang-orang di negara-negara asia lainnya, seperti di Vietnam menyebut kerokan sebagai cao giodi, sedangkan di Kamboja menyebutnya goh kyol, bahkan di China yang terkenal dengan akupunkturnya menyebut kerokan dengan gua sua. Hanya bedanya orang China memakai batu giok sebagai alat pengerok, bukan kepingan uang logam seperti yang umumnya dipakai di Indonesia.
            Kerokan pun dinilai ampuh untuk mengusir angin yang masuk ke dalam tubuh. Angin yang masuk ke badan biasanya akan membuat badan terasa pegal dan nyeri, dan akan terjadi bersin. Oleh karena khasiatnya yang cukup manjur, metode pengobatan ini sangat terkenal hingga keluar wilayah Jawa bahkan keluar negeri. Kerokan ini pun dipercaya sebagai bukti nyata dalam perwujutan ilmu Einstein (E=MC2) yang menerangkan bahwa energi muncul karena pergesekan dua benda. Jika permukaan tubuh kita digosok-gosokan dengan tangan atau benda tumpul dengan cepat, maka suhu panas dalam tubuh akan meningkat. Karena meningkatnya panas dalam tubuh, maka akan terjadilah perlebaran pembuluh darah sehingga oksigenasi menjadi lebih baik karena peredaran darah kembali lancar dan rasa sakit ditubuhpun mereda.
Penjelasan ilmiah pada saat ini hanya mampu menelisik beberapa hal saja. Kerokan bekerja dengan cara memperlebar pembuluh darah kulit. Biasanya, digunakan di punggung, dan memecahkan pembuluh darah kapiler di permukaan kulit sehingga pembuluh darah di sekelilingnya akan melebar. Seiring dengan melebarnya pembuluh darah, akan terjadi migrasi sel darah putih yang berfungsi untuk kekebalan tubuh dan akan menyerang antigen-antigen asing di sepanjang daerah migrasinya. Pecahnya pembuhuh darah akan memengaruhi jumlah beberapa senyawa kimia seperti beta endorfin. Beta endorfin akan membuat tubuh terasa nyaman dan berefek candu, sehingga mengakibatkan ketagihan. Selain itu, kerokan juga akan menaikkan suhu tubuh sekitar 0,5 – 2,0 derajat Celsius, sehingga tubuh terasa hangat kembali.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLyE3hrbGX3ibr-aHO0DDVxgna83CylGbOP0ThN1IUeIH8FSzDMHqTkQAAOHkn6_vVVlPaNTmghuDeHiFuTzs7ROR8nrBN6Rjw6Db2A-DGJNCrxHyo1UGmHrYKC7zMj2N7LpoknVYfGIIS/s400/kerokan.jpgSaat kita mengerok punggung kita, akan terjadi inflamasi. Inflamasi bertujuan untuk menetralisir penyebab sakit dan menghilangkan jaringan yang telah mati, sehingga proses penyembuhan menjadi lebih cepat. Inflamasi memiliki ciri seperti kemerahan pada kulit yang dikerok yang menandakan karena adanya jaringan yang meradang yang mengandung banyak darah akibat pembuluh kapiler yang tadinya kosong karena menyempit telah melebar dan diisi oleh darah. Itulah mengapa saat punggung kita dikerok akan timbul warna kemerahan atau merah kebiruan pada kulit.
Walaupun kerokan termasuk ampuh dalam mengusir gejala masuk angin, namun terdapat bahaya yang tidak kita sadari yang bisa membuat badan menjadi lebih sakit. Bahaya ini memang tidak langsung berdampak pada tubuh kita melainkan akan kita rasakan dikemudian hari. Bahaya yang bisa diakibatkan oleh pengobatan kerokan adalah sebagai berikut :
1. Mengakibatkan Kontraksi Dini
Seperti yang kita tahu bahwa saat dikerok atau dikerik, maka akan terjadi inflamasi. Nah yang menjadi masalah adalah reaksi penolakan terhadap inflamasi tubuh. Saat terjadi inflamasi, maka mediator anti inflamasi akan mengeluarkan suatu zat yang disebut “cytokines” yaitu sel yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Zat ini akan memicu pelepasan prostaglandin yang bisa menyebabkan kontraksi pada rahim. Oleh sebab itu, bagi ibu-ibu yang sedang hamil sangat dilarang penyembuhan dengan cara dikerok karena bisa mengakibatkan timbulnya kontraksi dini akibat munculnya zat Prostaglandin.
2. Masuknya Bakteri dan Virus
Saat kita mengerok tubuh kita, pori-pori kulit akan terbuka lebar karena efek gesekan kulit dengan benda tumpul maupun karena panas tubuh yang meningkat. Saat pori-pori kita membesar, maka akan memudahkan angin masuk kembali ketubuh dengan membawa bakteri dan virus dari udara kedalam tubuh. Memang efeknya tidak akan langsung terasa oleh tubuh, tapi akan muncul efek dikemudian hari. Sebagian besar orang akan merasa ketagihan saat dikerok dan pasti akan melakukannya lagi saat dia terserang masuk angin. Nah, semakin sering kita dikerok, semakin sering pula pori-pori kita melebar, dan akan semakin banyak juga virus dan bakteri yang masuk kedalam tubuh kita.
3. Potensial terhadap Stroke
Ahli penyakit jantung dari RS Harapan Kita, Prof.DR.Dr. Budhi Setianto, SpJP mengatakan bahwa kebiasaan kerokan di sekitar leher dapat mengakibatkan strokebila ada saraf yang rusak. Saat kerokan, pembuluh darah akan melebar. Jika dilakukan terlalu sering dan di bagian yang sama, dikhawatirkan pembuluh darah kecil dan halus akan semakin melebar lalu pecah.
Oleh karena itu, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menangkal efek samping kerokan tersebut. Pertama, jangan mengunakan kerokan dalam frekuensi yang terlalu sering, agar pembuluh darah yang pecah dapat beregenerasi kembali.Kedua, gunakan minyak atau salep yang hanyat seperti minyak kayu putih, atau dapat menggunakan campuran minyak kelapa dan irisan bawang merah, dan lainnya yang dapat memberikan efek terapi pada tubuh sehingga walaupun pori-pori kulit terbuka tetapi tubuh tetap terasa hangat. Ketiga, tidak dianjurkan mandi. Sebaiknya sehabis kerokan sebaiknya tidak mandi karena pada saat ini pori-pori kulit dalam kondisi terbuka dan luka. Akan tetapi, jika ingin membersihkan badan sebaiknya dibasuh dengan lap basah menggunakan air hangat dan jangan terlalu basah. Dan yang perlu dilakukan adalah istirahat serta jaga suhu tubuh agar tetap hangat dengan menggunakan baju hangat atau selimut, lebih baik lagi jika langsung minum air hangat.
Anda boleh memilih, ingin melakukan pengobatan kerokan atau dengan pengobatan lain. Kerokan memang terbilang sangat murah, bahkan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun. Akan tetapi, kita juga perlu mempertimbangkan resiko terburuk untuk kesehatan kita. Jangan sampai karena biayanya murah, Anda jadi ketagihan dan tidak memikirkan efek sampingnya.Sekali lagi penting untuk diingat bahwa setiap mengobatan modern maupun tradisional memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Metode pengobatan dikatakan berbahaya atau tidak, tergantung dari kita sebagai penggunannya.

Kerangka         :
1.      Pengertian kerokan.
2.      Istilah kerokan di beberapa negara.
3.      Manfaat kerokan.
4.      Penjelasan ilmiah kerokan.
5.      Sebab timbulnya warna merah saat di kerok.
6.      Bahaya kerokan.
7.      Cara menangkal efek samping kerokan.
8.      Sikap terhadap metode pengobatan kerokan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar